Menteri UMKM: "Tak Perlu Berpolemik Tarif Ojol, Biarkan Aplikator yang Menentukan"
![]() |
Foto: Dian Erika/Kompas |
JATENG.TODAY – Jakarta, 24 Mei 2025 – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan bahwa polemik tarif ojol (ojek online) sebaiknya tidak diperdebatkan lebih jauh. Menurutnya, penetapan tarif sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme pasar dan kebijakan aplikator.
Larangan Intervensi Pemerintah dalam Penetapan Tarif
Dalam pernyataannya, Teten menekankan bahwa pemerintah tidak perlu campur tangan dalam urusan tarif ojol. "Ini ranah bisnis, biarkan aplikator yang menentukan berdasarkan permintaan pasar," ujarnya saat diwawancarai.
Pernyataan ini menanggapi pro-kontra di masyarakat terkait fluktuasi tarif ojol yang dinilai memberatkan konsumen sekaligus dirasa belum adil bagi mitra pengemudi.
Dorongan Keseimbangan antara Kepentingan Konsumen dan Mitra Driver
Meski mendukung kebebasan aplikator menetapkan tarif, Teten mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan. "Perlu ada win-win solution antara konsumen, driver, dan platform. Jangan sampai ada pihak yang dirugikan," tegasnya.
Ia juga mendorong dialog antara asosiasi ojol, perusahaan teknologi, dan perwakilan mitra pengemudi untuk menemukan formula yang adil.
Respons Asosiasi dan Pelaku Usaha
Ketua Asosiasi Transportasi Online Aryo Seto menyambut baik sikap pemerintah yang tidak ingin intervensi tarif. "Kami apresiasi pendekatan market-driven. Yang penting ada transparansi dan komunikasi baik antara platform dan mitra driver," ujarnya.
Sementara itu, beberapa mitra pengemudi mengeluhkan ketidakpastian pendapatan akibat perubahan tarif dinamis. Budi Santoso, salah satu driver ojol di Semarang, mengaku, "Kadang dapat order besar, kadang dapat yang kecil. Harusnya ada patokan minimal."
(ar/ar)
Post a Comment